Thursday, March 24, 2011

Bacalah

Kita seringkali disarankan untuk membaca dan dikaitkan dengan wahyu yang pertama di terima oleh Rasulullah SAW. Namun kali ini saya ingin membawa saudara semua melihat sebuah pengajaran yang amat dalam yang selama ini kita abaikan.

Ketika wahyu pertama diturunkan, Rasulullah SAW diminta membaca oleh Malaikat jibril. Jawapan Nabi ketika itu adalah "aku tidak tahu". Lalu diulang lagi oleh Malaikat Jibril namun jawapan Rasulullah SAW tetap sama.

Namun setelah Allah SWT mewahyukan ayat yang lengkap iaitu "bacalah dengan nama Tuhanmu" sehingga ayat-ayat seterusnya, barulah wahyu seterusnya mudah untuk Rasulullah membaca wahyu Allah SWT.

Bacalah

Jelas Rasulullah sendiri tidak mampu membaca apabila di minta oleh Allah SWT untuk membaca. Tetapi setelah Allah SWT mewahyukan "bacalah dengan nama Tuhanmu" barulah Rasulullah mampu membaca wahyu-wahyu seterusnya. Mari kita lihat diri kita hari ini. Kita tidak belajar, menafsir, mengaplikasi, sintesis, memahami, mengetahui dan lain-lain dengan nama Tuhanmu. Kita meminta anak-anak kita sekadar membaca tetapi jarang kita meminta bacalah dengan nama Tuhanmu.

Pelajar-pelajar juga jarang disarankan agar membaca dengan nama Tuhanmu. Tetapi sering disarankan belajarlah bersungguh-sungguh. Sedangkan Rasulullah di minta oleh Allah SWT seawalnya bacalah dengan nama Tuhanmu. Ketika kita membaca dengan nama Tuhanmu, kita tidak menggunakan fikiran untuk memahami tetapi menggunakan ilham yang diturunkan oleh Allah SWT terus ke jiwa kita dan barulah disimpan ke dalam otak kita dan dijanakan fikiran untuk diaplikasikan.

Inilah yang dikenali sebagai Konsep Ilahiyah. Saudara, mulai hari ini, bacalah dengan nama Tuhammu yakni Allah Swt. Bukan sekadar baca.

Sumber Text: Jiwa Positif Hidup Bertuhan

Iqra' : BACALAH!

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Lagi Maha Penyayang,

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,

7. Kerana dia melihat dirinya serba cukup.

8. Sesungguhnya Hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).

9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,

10. Seorang hamba ketika mengerjakan solat,

11. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,

12. Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?

13. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?

14. Tidaklah dia mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?

15. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) nescaya kami tarik ubun-ubunnya,

16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.

17. Maka Biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),

18. Kelak kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,

19. Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan," (Surah Al-Alaq 96: Ayat 1)

No comments:

Post a Comment